SCP 016 - Sentient Micro-Organism [B.Indonesia]

7:11:00 AM
Item # : SCP-016
Object Class : Keter


SCP-016  disimpan didalam ruangan yang ukurannya yaitu (5x5x5) meter , dan  suhu tidak melebihi nol (0) derajat Celcius. SCP-016 tetap berada di petridish dalam kubus penahanan setiap saat kecuali diperintahkan oleh Level 4 atau personil O5. Hasil lengkap dokumentasi  dari eksperimen yang dilakukan kepada  SCP-016 harus diserahkan sebelum dan sesudah sampel dan duplikatnya dari SCP-016 dapat diambil.

Petridish
Petridish adalah cawan berbentuk silinder ceper yang memiliki tutup. Digunakan untuk pembiakan sel, kadang – kadang disebut dengan cawan petri atau cawan sel kultur.

Kegagalan untuk mengikuti prosedur ini akan mengakibatkan penghentian penugasan sebagai Kelas-D Personil. Hanya petugas yang berwenang dapat diizinkan untuk mendapatkan sampel dan bereksperimen dengan SCP-016 dalam kondisi penahanan BC-L5.

Deskripsi :

SCP-016 adalah patogen yang ditularkan melalui darah dari seorang pekerja tambang di █████ yang melukai dirinya sendiri saat bekerja di lapisan batubara yang lumayan dalam. Lukanya menjadi terkontaminasi dengan serbuk batu bara dari tambang tersebut, mungkin menginfeksi pekerja itu dengan aktif spora. Selama beberapa hari, SCP-016 mulai menginfeksi sisa karyawan yang ada di pertambangan tersebut, lalu CDC crisis team segera dikirim untuk menangani epidemi tersebut.

Epidemi adalah penyakit menular yang berjangkit dengan cepat di daerah yang luas dan menimbulkan banyak korban, misalnya penyakit yang tidak secara tetap berjangkit di daerah itu; wabah

Foundation personel kemudian mengambil alih proses penyelidikan . dan pertambangan  itu dihancurkan oleh alat peledak. SCP-016 memiliki inkubasi mulai dari waktu 24 jam sampai dua (2) tahun, tergantung pada keberadaan dan jumlah manusia  yang ada di daerah tersebut. Gejala pertama  mirip dengan flu biasa, dan mencakup mata gatal, pilek, batuk, dan badan sakit-sakit.

Inkubasi adalah masa mulai saat penyebab penyakit masuk ke dalam tubuh (saat penularan) sampai saat timbulnya penyakit
Gejala kedua mulai saat 48 jam kemudian terdiri dari demam berdarah, menyebabkan sedikit darah dan menjadi embusan di paru-paru, serta menciptakan effek aerosol.

Aerosol sangat berbahaya untuk orang dengan penyakit seperti asma, bronkitis, dan empisema (bengkak pada paru-paru karena pembuluh darah kemasukan udara), sama berbahayanya untuk orang dengan penyakit hati. Tingginya kadar benda-benda tersebut dalam udara dapat memicu serangan asma, merusak paru-paru, serta mendukung carcinogenesis, dan kematian dini.  
Selama di tahap ketiga ini, Tubuh sih korban akan hancur dan darah keluar dimana-mana, pendarahan keluar dari setiap lubang yang pada tubuh. Termasuk hidung, mata, anus, pori-pori kulit, mulut & saluran kencing.

Selama tahap akhir, tekanan darah akan melambung tinggi, sih korban yang teramati proyektil muntah darah untuk jarak lebih dari lima (5) meter. Meskipun sih korban dapat bertahan dari nyarisnya total pendarahan, patogen akan menjadi aktif sekali lagi, dan kembali ke fase inkubasi.

Efek samping yang menarik dari transformasi  ini adalah peningkatan dorongan agresif. Hal ini diyakini bahwa ini adalah suatu usaha untuk memaksimalkan penyebaran virus dalam cara yang mirip dengan rabies. Disisi lain, subyek yang mengalami transformasi tubuh tidak lagi nampak akan sifat hemoragik SCP-016 ini. Bagaimanapun , subyek yang telah terinfeksi, sih korban mengalami transformasi tetap  masih akan menjalani proses infeksi SCP-016.

Hemoragik adalah menunjukkan bukti perdarahan; infeksi tertentu (demam berdarah) mengakibatkan hilangnya darah dan cairan tubuh.

Manual Translate by @x.e.l.i.o.r.d
Sumber : scp-wiki.net

Terima Kasih Telah Berkunjung, Jika mengutip harap berikan link yang menuju ke artikel ini. Sesama blogger mari saling menghargai. Terima kasih atas perhatiannya.

Artikel Terkait

Previous
Next Post »